MAKALAH ILMU
KEALAMAN DASAR
MANUSIA DAN
LINGKUNGAN
NAMA NIM
AMELIA
KHOIDIR 201410140311126
LUTFI DWI LAKSONO 201410140311126
ABID HABIBULLOH 201410140311126
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
MAHAMMADIYAH MALANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur
Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu. Dan berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya pula, kita dapat menyelesaikan makalah Tentang MANUSIA DAN LINGKUNGAN yang insyaallah tepat pada
waktunya.
kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas tanpa adanya
bimbingan serta bantuan dari dosen. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada :
- Umi Afdah, SP,.MP. selaku dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar
kami
menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Akhirnya, kritik,
saran, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan untuk dijadikan
pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Malang. 19 September 2015
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI
............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
............................................................................ 1
1.2.
Rumusan Masalah
....................................................................... 1
1.3.
Tujuan
.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Ilmu lingkungan
........................................................................... 2
2.2.
Korelasi antara Manusia dengan Lingkungan
............................. 2
2.3.
Lingkungan Hidup Manusia ....................................................... 5
2.4.
Pengaruh Manusia terhadap Lingkungan Hidupnya
.................... 6
BAB III PENUTUPAN
3.1.
Kesimpulan
.................................................................................. 9
3.2.
Kritik dan Saran .......................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................................ 10
BAB I
PEDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu alamiah
merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam
semesta,termasuk bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah
Dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial
saja.
Manusia adalah
makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hukum allah, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan
mati, dan seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbale balik baik itu positif maupun negative.
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya,
dan memilki karakter serta ungsi yang khas yang mana terkait secara timbal
balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
memiliki sarana yang lebih kompleks dan reel.
Manusia dan Lingkungan mempunyai hubungan timbal balik baik positif maupun
negative. Manusia hidup, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan alam. Banyak
sekali manusia masa kini yang merusak alam dari pada mencintai alamnya sehingga
terjadi bencana alam dimana-mana. Manusia dengan pengetahuannya mampu mengubah keadaan
lingkungannya sehingga menguntungkan dirinya.
1.2. Rumusan
Masalah
1. Mendiskripsikan tentang ilmu
lingkungan
2. Mendiskripsikan korelasi
hubungan manusia dengan lingkungan
3. Lingkungan hidup manusia
4. Pengaruh manusia dalam
lingkungan
1.3.Tujuan
1. Mengetahui tentang ilmu
lingkungan
2. Mengetahui tentang korelasi
hubungan manusia dengan lingkungan
3. Mengetahui tentang lingkungan
hidup manusia
4. Mengetahui tentang pengaruh
manusia dalam lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Ilmu
Lingkungan
Ilmu ini mempelajari tentang hubungan antara jasad hidup
( termasuk manusia ) dengan lingkungannya. Suatu ruang lingkup yang luas dan
berkaitan antara berbagai macam ilmu, antara lain sosiologi, Epidemiologi,
kesehatan masyarakat, planologi, Geografi, Ekonomi, Meteorologi, Hidrologi,
bahkan pertanian, kehutanan, perikannan, dan peternakan. Dengan adanya ilmu
yang luas dan saling berkaitan ini dapat mengatasi masalahyang menyangkut hubungan
antara jasad hidup dengan lingkungannya.
Pada dasarnya, flagmentasi ilmu pengetahuan ( sains )
kedalam ilmu-ilmu yang lain disebabkan karena :
1.
Studi yang terlalu menjurus, dan mendalam.
2.
Penelitian ilmiah dimasa lampau sering dipusatkan pada
kejadian yang sangat khas.
3.
Pada penguraian
situasi yang selalu terpisah-pisah.
4.
Pada gejala yang
saling terikat antara satu dengan yang lain.
Ilmu yang menyangkut masalah lingkungan ke dalan kategori
variable yang serupa, yaitu energi, materi, ruang, waktu, dan keanekagaraman (
deversitas ). Ilmu lingkungan juga dianggap sebagai titik pertemuan “ ilmu
murni dan ilmu terapan“. Karena ilmu lingkungan sebenarnya ialah ekologi ( ilmu
yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap mahluk hidup ), menyangkut
pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Adapun perbedaan antara ilmu murni
dan ilmu terapan adalah oleh batas yang terlalu dibuat-buat, yang bersifat
tradisi belaka. Asas dan konsep ekologi pada ilmu lingkungan dapat digunakan
menanggulangi masalah dibidang keilmuan yang lebih diterapkan.
2.2. Korelasi Antara Manusia Dengan Lingkungan
A.
Ekologi sebagai Dasar Ilmu Lingkungan
“Ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbale
balik antara manusia dengan lingkungannya”, maka kita dapat mengambil sudut pandang ekologi untuk membahas kajian
manusia dan lingkungan dengan disokong oleh segi kepentingan manusia, yaitu untuk
manusia. Pendekatan ini disebut pendekatan antroposentris, anthropos berarti manusia. Ada
ilmu yang disebut sosiologis manusia, dan ada ilmu ekologi manusia.
Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Dalam ilmu
lingkungan seperti halnya ekologi, makhluk hidup (organisme) pada dasarnya
dipelajari dalam unit populasi. Populasi ialah sekelompok individu-individu
makhluk hidup dalam suatu lingkungan tertentu.
1.
Individu
Individu ialah suatu satuan
sruktur yang membangun suatu kehidupan dalam bentuk makhluk. Contoh : peristiwa yang sama akan terlihat pada dunia hewan, misalnya voluox.
Voluox merupakan hewan yang bersel satu, hewan ini hidup berkelompok (
berkoloni ). Banyak sedikitnya individu
yang termasuk dalam satu populasi bergantung pada potensi untuk berbiak saling
antara individu yang satu dengan individu yang lain. Kepadatan populasi ialah
hubungan jumlah individu tiap m3. Perubahan kepadatan populasi
disebabkan oleh :
1.
Mortalitas ( angka kematian )
2. Natalitas
( angka kelahiran )
3. Imigrasi
( perpindahan )
2.
Populasi
Populasi dapat dikatakan sebagai kumpulan individu suatu
spesies makhluk hidup yang sama. Contohnya, biawak ( varanus salvator )
sejenis reptilian, dijumpai secara tersebar diseluruh kumpulan Indonesia.
Tentunya sangat sulit untuk menentukan populasi, karena adanya wilayah yang
terpisah-pisah. Cara menentukan batasan populasi yang lebih baikdidasarkan pada
pengaruh atau individu yang lain dalam suatu populasi. Oleh sebab itu, populasi
dipandang sebagai system yang dinamis. Maka, populasi adalah kumpulan individu
sebuah spesies yang mempunyai potensi untuk berbiak silang antarsatu individu
dengan individu yang lain. Kepadatan populasi yang tinggi akan menimbulkan
persaingan atau kompetisi yang dapat menimbulkan 2 akibat, yaitu :
a.
Dalam jangka waktu yang singkat akan menimbulkan akibat
(efek) ekologi
b.
Dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan akibat
evolusi.
Dalam jangka waktu yang singkat, akibat dari ekologi berupa :
a. Kelahiran, kelangsungan hidup, dan pertumbuhan populasi yang boleh jadi
tertekan.
b. Pemindahan ( emigrasi ) populasi yang mungkin meningkat.
Efek dari evolusi ( persaingan yang dapat menyebabkan perubahan ) :
·
Adanya perebutan makanan ( hokum alam )
·
Siapa yang menang, dialah yang meneruskan generasi.
Ada dua factor yang dapat menurunkan daya biak populasi, yaitu :
1.
Faktor bergantung pada kepadatan populasi itu sendiri ( density-
dependent factor )
2.
Fakor yang tidak bergantung pada kepadatan populasi ( density-
independent factor )
3.
Komunitas
Komunikasi
adalah beberapa kelompok mkhluk hidup bersama-sama dalam suatu tempat yang
bersamaan. Contoh populasi semut, kutu daun, dan pohon tempat mereka tinggal
membentuk suatu komunitas.
a. Perubahan komunitas
Keadaan
komunitas di permukaan batuan berubah sesuai dengan perubahan lingkungan yang
terjadi. Perubahan komunikasi yang sesuai dengan perubahan lingkungan yang
terjadi akan berlangsung terus sampai pada suatu saat terjadi suatu “ komunitas
padat “. Komunitas padat ini disebut “ komunitas klimaks “.
b. Pemungutan hasil populasi
Ada empat
macam pengertian yang penting untuk diketahui sehubungan dengan pemungutan
hasil pelbagai bentuk populasi oleh manusia :
1. Biomassa ialah berat total populasi
2. Hasil bawaan ( standing crop ) ialah jumlah individu atau biomassa
suatu populasi pada waktu tertentu
3. Produktivitas ialah jumlah jaringan hidup yang dihasilkan oleh suatu
populasi dalam jangka waktu tertentu
4. Hasil panen ialah jumlah hasil yang dipungut pada suatu waktu panen bagi kepentingan
manusia. Kombinasi komunitas dan menjalankan fungsi yang agak berbeda.
Komunitas antara habitat, tempat suatu spesies hidup, dengan fungsi spesies
dalam habitat itu, memberikan pengertian nicia ( niche ). Nicia digunakan untuk
meramal macam tumbuhan dan hewan yang dapat ditemukan dalam suatu komunitas,
nicia juga dipakai untuk menaksirkan kepadatan dan fungsinya pada suatu
komunitas, serta menaksirkan kepadatan dan fungsinya pada suatu musim.
Margalef ( 1958 ) mengemukakan bahwa untuk menentukan
keanekaragaman itu dalam organisasi komunitas perlu dipelajari aspek
keanekaragamanitu dalam organisasi komunitasnya. Misalnya :
1.
Mengalokasikan individu populasinya ke dalam spesiesnya;
2.
Menempatkan spesies tersebut ke dalam habitat atau
nicia-nya;
3.
Menentukan kepadatan relatifnya dalam habitat tersebut;
4.
Menempatkan setiap individu ke dalam tiap habitatnya dan
menentukan fungsinya.
4.
Ekosistem
Tingkat
organisasi yang lebih tinggi dari komunitas adalah ekosistem. Sinar matahari merupakan
sumber energi dalam sebuah ekosistem, yang oleh tumbuhan dapat diubah menjadi
kimia melalui proses fotosintesis dan seterusnya diolah dalam proses metabolisme.
Beberapa bagian jaringan hidup yang dibentuk, seperti daun, buah, biji, dan umbi
dapat dimakan oleh herbivore.
Didalam
tanah dijumpai dua jenis microba, yaitu mikroba pembusuk dan mikroba pengurai.
Tumbuhan yang dapat membentuk bahan organic dari mineral dan energi matahari
dengan proses fotosintesis merupakan komponen produsen dalam ekosistem. Derajat
produksi dalam ekosistem dinyatakan dalam satuan : berat atau kalori, karena berat
makhluk kering kalau dibakar menghasilkan panas ; persatuan luas (m2 untuk unit
kecil, ha atau km2 untuk unit besar ) persatuan waktu ( hari atau tahun ). Disimpulkan
bahwa dalam kehidupan di muka bumi ini, makhluk hidup tidak dapat berdiri
sendiri, bergantung satu dengan lainnya dan lingkungan abiotik. Dalam ekosistem
terjadi aliran energi dan siklus materi. Ekosistem secara rinci dibedakan atas
ekosistem darat dan ekosistem air. Selanjutnya, dibedakan menjadi ekosistem air
tawar dan ekosistem air asin.
2.3. Lingkungan Hidup Manusia
Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan
alam dan sosial budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah
ekosistem yang kini suatu unit atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk
hidup dengan lingkungnnya. Dalam ekosistem terdapat komponen biotik dan
abiotik. Komponen biotik pada umumnya merupakan faktor lingkungn yang
mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya:
a. Tanah yang merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan, dimana tumbuhan
memperoleh bahan-bahan makanan atau mineral-mineral untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, karena ini juga merupakan tempat tinggal manusia dan hewan-hewan
b. Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer. Oksigennya diperlukan untuk bernafas,
gas karbondioksidanya diperlukan tumbuhan untuk memproses fotosintesis
c. Air, baik sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggal di
dalam air, maupun air yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban
dari udara, yang besar pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang hidup didarat
d. Cahaya, terutama cahaya matahari banyak mempengaruhi keadaan makhluk hidup
e. Suhu atau temperature, merupakan juga faktor lingkungan yang sering besar pengaruhnya
terhadap kebanyakan makhluk-makhluk hidup.
Komponen biotic
diantaranya adalah:
a.
Produsen, kelompok inilah yang merupakan makhlik hidup
yang dapat menghasilkan makanan dari zat-zat anorganik, umumnya merupakan makhluk-makhluk
hidup yang dapat melakukan proses fotosintesis.
b.
Konsumen, merupakan kelompok makhluk hidup yang
menggunakn atau makanan zat-zat organik atau makanan yang dibuat oleh produsen
c.
Penguraian adalah makhluk hidup atau organisme yang
mengurangkan sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati.
Lingkungan terdapat faktor-faktor berikut ini :
a.
Rantai makanan yakni siklus makanan antara produsen,
konsumen, dan penguraian baik didarat, laut, maupun udara.
b.
Habitat dimana setiap jenis mahluk hidup memiliki tempat
hidup tertentu, dengan keadaan-keadan tertentu.
c.
Populasi, menurut batasan dalam ekologi populasi adalah
jumlah seluruh individu dari jenis species yang sama pada suatu tempat atau daerah
tertentu dalam suatu waktu tertentu.
d.
Komunitas semua populasi dari semua jenis mahluk hidup
yang salng berinteraksi disuatu daerah disebut komunitas.
e.
Biosfer, komunitas bersama-sama dengan faktor-faktor
abiotik ditempatnya membentuk ekosistem.
2.4. Pengaruh Manusia dalam Lingkungan Hidupnya
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh
baik secara positif ataupun secara negative. Karena manusia mendapatkan
keuntungan dari perubahan tersebut dan berpengaruh tidak baik karena dapat
mengurangi kemampuan alam ligkungan hidupnya untuk menyokong hidupnya. Dengan
ilmu dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan semakin besar.
Di lain pihak, kemajuan dalam bidang kebudayaan telah pula menambah kebutuhan manusia.
A. Lingkungan Hidup yang diharapkan Manusia
Setiap makhluk hidup menginginkan agar temapat hidupnya
memberikan keamanan dan menyenangkan. Suatu ekosistem mempunyai stabilitas
tertentu. Semakin besar keanekaragaman ekosistem, semakin besar stabilitasnya. Walaupun
hutan dikatakan mempunyai stabilitas yang tinggi, tetapi kecil sekali memberikan
daya dukung ( carrying capacity ) untuk keberlangsungan cara hidup
manusia. Yang dimaksud daya dukung ialah adanya unsure biotic dan abiotik yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia. Energy tambahan kepada ekosistem itu disebut
subsidi energy, istilah ini dikemukakan oleh Adam ( 1971 ). Harus diakui bahwa
disatu pihak Tuhan telah menciptakan seluruh alam dengan isinya untuk manusia,
tetapi di lain pihak manusia harus menciptakan agar lingkungan hidup memiliki
daya dukung yang kuat. Kelvin Lynch dalam bukunya site planning ( 1962 )
mengingatkan bahwa suatu kota harus menyediakan cukup fasilitas yang berupa perumahan,
air, udara, cahaya, bebas dari gangguan kebisingan suara, dan tempat untuk
menampung kegiatan sehari-hari tanpa meninggalkan segi estetika perkotaan. Penduduk
yang padat pada suatu lingkungan hidup seringkali merusak estetika lingkungan
hidup itu. Pada umumnya setiap Negara memiliki suatu tempat yang dijadikan
kebanggaan Negara, tempat itu terkadang memiliki keindahan yang luar biasa atau
berupa benda-benda peninggalan yang tidak ada duanya di dunia atau terdapat
flora atau fauna yang khusus sehingga tempat itu perlu dirawat dan dijaga kelestariannya.
Tempat itu dinamakan Taman Nasional.
B.
Sumber Alam
Sumber alam dapat digolongkan kedalam dua bagian yang kini :
1.
Sumber alam yang dapat diperbaharui ( Renewable
Reseourcess ) atau disebut pula sumber-sumber alam biotic. Yang tergolong
kedalam sumber alam mini adalah semua mahkluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan
tumbuh-tumbuhan
2.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ( Non
Renewable Reseourcess ) atau disebut pula disebut golongan sumber abiotik.
Yang tergolong kedalam sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan
galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
a.
Pertanian dan Tanah
Tanah permukaan ( Top Soil ) Mengandung kadar
unsure-unsur bahan makanan yang begitu tinggi dan siap digunakan oleh tanaman.
b.
Hutan
Kalau kita tinjau dari segi peranan hutan, maka hutan
dapat digolongkan kedalam dua golongan yang kini : Hutan pelindung, merupakan
hutan yang sengaja ditiadakan untuk melindungin tanah dari erosi, kehilangan
humus, dan air tanah.
Golongan kedua adalah hutan penghasil atau hutan
produksi, yaitu hutan yang disengaja ditanami jenis-jenis kayu yang dapat
dipungut hasilnya,misalnya hutan pinus, damar dan sebagainya
c.
Air
Air sebagai sebagai salah satu sumber alam yang terdapat
dimana-mana di bumi, disungai, di danau, di lautan, di bawah tanah dan udara
sebagai uapair yang kesemuanya meliputi 4/5 bagian seluruh permukaan bumi.
d.
Bahan Tambang
Bahan tambang adalah sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui maka dari itu kita harus menemukan cara untuk mengunakannya
setepat dan sehemat mungkin.
C.
Konservasi Sumber Daya Alam
Konservasi lingkungan merupakan masalah besar bagi kita
yang meliputi : konservasi air, tanah, hutan, mineral, dan margasatwa.
Masalah utama dari penggunaan dan pengontrolan air antara lain :
1.
Menyimpan air sampai kita gunakan;
2.
Mengangkutnya sampai ke tempat manusia memerlukannya;
3.
Mencegah menumpuknya atau melenyapnya air pada suatu
tempat yang sangat membahayakan manusia dan makhluk lain.
D.
Pertumbuhan Penduduk dan Sumber
daya alam
Penduduk bumi pada tahun 1975 diperkirakan berjumlah 3967
juta, tahun 1991 berjumlah 5 miliar, dan pada tahun 2000 diperkirakan mencapai
6253 juta jiwa. Pertambahan penduduk yang pesat itu sudah dapat dipastikan akan
meningkatkan keperluan sumber daya lam bagi manusia. Sampai saat ini, hamper di
seluruh bagian bumi telah banyak ditemukan sumber daya alam mineraldan bahan
tambang lainnya. Untung bagi suatu Negara yang mempunyi sumber daya lam yang
melimpah seperti minyak bumi, tembaga, bijih besi, nikel, mangan, dan sebagainya.
Beberapa sumber daya alam yang selama ini telah dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan
manusia. Sember daya alam tumbuhan dapat berupa tumbuhan yang dibudidayakan
seperti perkebunan, pertanian, ataupun tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat-obatan.
E. Permasalahan-Permasalahan Yang Timbul
1. Masalah Erosi dan Banjir
Erosi merupakan gejala alamiah dan sering kali pula
disebut sebagai erosi geologi. Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan
terutama terjadi dengan bantuan media air disungai yang mengikis dasar dan tepi
sungai.
2.
Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Tanah
Pencemaran yang disebabkan oleh industri pertanian yang
menggunakan pupuk buatan berlebihan yang menyebabkan pencemaran tanah.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat melalui limbah limbah pabrik,
terkena pestisida, herbisida dan insektisida yang digunakan manusia dalam
pertanian dan sebagainya.
c. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi saat komponen udara berada dalam
jumlah diambang batas normal dan membahayakan lingkungan,
d. Pencemaran Suara
Kebisingan yang dikeluarkan oleh mesin-mesin atau
kendaraan-kendaraan yang jumlahnya semakin menngkat secara tidak terkontrol
sangat berbahaya bagi manusia karena dapat mengakibatkan ketulian, kebutaan,
dan depresi
3.
Kehutanan
Hutan merupakan kekayaan Indonesia yang tidak ternilai
harganya. Sepanjang daerah khatulistiwa, hutan di Indonesia membentang diantara
satu pulau kepulau lainnya.
Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk melakukan produksi hutan antara
lain :
a) Melarang penebangan kayu tanpa izin dari pemerintah ( Dep. Kehutanan)
b) Mencabut izin pengusaha HPH yang melanggar peraturan
c) Menebang hutan secara selektif
BAB III
PENUTUPAN
3.1.Kesimpulan
Ilmu lingkungan mengintegrasikan berbagai ilmu yang
mempelajari hubungan antara jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungan.
Manusia dengan pengetahuannya mampu mengubah keadaan lingkungan sehingga
menguntungkan dirinya, guna memenuhi kebutuhannya. Tapi manusia juga harus
kembali ke hakikat manusiawi yang serasi dengan hukum kelestarian lingkungan
hidup.
3.2.Kritik dan Saran
Manusia
hendaknya lebih memahami akan ilmu lingkungan agar manusia menyadari dampak
yang akan terjadi apabila manusia melakukan aktivitas dengan lingkungannya baik
dampak positiv maupun negativ. Selain itu manusia lebih mencintai dan peduli
terhadap alam lingkungannya agar tetap lestarinya alam lingkungan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Jasin
Maskoeri, 2009, “Ilmu Alamiah Dasar”, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.